Etika dan religiusitas anti Korupsi
oleh: Ahmad Soim
oleh: Ahmad Soim
Ada ungkapan senonoh yang megatakan
“cucuran uang rakyat jatuhnya ke DPR juga” ya rasanya ungkapan yang tepat untuk
mengkritisi pemerintahan saat ini, dengan banyaknya anggota DPR yang terseret
kasus korupsi. DPR merupakan wakil rakyat dan penyalur aspirasi rakyat yang
seharusnya mementingkan kepentingkan rakyatn sekaligus menjadi figur contoh
bagi masyarakat.Bisa dilihat banyak DPR yang masih tidur saat rapat yang
mungkin tertalu nyaman dengan kursi empuknya atau sudah capek dengan video yang
ditontonnya tidak hanya itu masih ada yang lempar kursi,gebrak meja yang semua
itu tidak mencerminkan diri seorang wakil rakyat. Disitulah etika dan moral
perlu dibangun, DPR tidak hanya sekedar pintar,pandai beragunen tapi juga harus
bermoral. Hal yang pokok dan perlu dibenahi untuk bangsa ini adalah pembentukan
karakter diri tidak sekedar mencerdaskan otak tapi juga mencerdaskan jiwa yang sesaui
dengan lagu kebangsaan kita yaitu hal pertama yang perlu dibangun adalah
jiwanya kemudian baru badannya termasuk otaknya.
Etika dan nili-niali luhur bangsa
ini merupakan sautu hal yang urgen dimiliki setiap orang indonesia
karena itu menjadi benteng diri dari korupsi. Tidak perlu membuat lembaga anti
korupsi sebenarnya jika orang –orang yang kita menjunjung tinggi etika dan
nilai-nilai luhur bangsa. Kita melihat
berdiri kokoh pancasila yang berlambang garuda dengan sila pertama yang
berbunyi Ketuhanan yang maha Esa. Sebuah gagasan ideologi yang luarbiasa mengambarkan betapa dijunjungya nilai
ketuhanan dan religuisitas dan dalam setiap agama manapun tidak membenarkan
dibolehkannya korupsi. Terus ada apa dengan bangsa ini yang sampai-sampai
kementrian agama pun masih dilanda dengan kasus-kasus korupsi tidak hanya
kementriannya saja melaikan mentrinyapun terseret kasus korupsi. Ironis
memang,orang yang tau hukum agama harusnya lebih mengerti, atau mugkin karena
tau hukum itu maka dapat dipermainkannya. Ini masalah pertanggung jawaban
kepada Tuhan atau mungkin mau bernegosasi dan melobi kepada tuhan?
Sekalilagi religiusitas tidak hanya
tampak dari luar tapi merasuk dalam hati sanubari karena disitulah kebenaran.
Agama bukan sekedar kedok dan menjadi bungkus akan tetapi harus benar-benar
dipahami bahwa semua itu ada pertanggugjawabannya kepada Tuhan. Jadi bangunlah
jiwa dengan membentuk insan yang beretika dan bermoral serta menjadi mahluk
yang bertuhan secara benar akan menjadi penawar racun mematikan yaitu korupsi.
sumber : www.globethics.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar