Sabtu, 12 Maret 2016

Aku Mah Biasa Ajah

Biasa Aja
Itulah kata yang paling bosenin yang pernah aku denger, padahal aku sendiri yang sering ngucapin. Misal gini ya ada sebut aja temen cewe yang nanya ke aku , gimana si perasaan kamu ke aku? Biasa Aja Jawabku (&%$#). Karena aku tak mampu mendefinisikan perasaan aku ke kamu, wow kan? Ngak ah biasa aja.  Tapi dengan Biasa aja ini, mejadi awal Debut aku dalam menulis. Taukan debut? ya betul D E B U T (emang si ngak asing kaya nama bulu  gitu) rambut maksudnya pak . Biasa aja memiliki arti yang lugas dan luas termasuk tulisan ini, ya biasa aja.
Tapi sebenernya untuk Biasa Aja menurut aku ngak mudah, seperti hal dalam menyikapi hidup ini, ya jangan berlebihan, biasa aja. Dalam istilah jawa yang populer itu adalah ‘Ojo Gumunan’ maksudnya apa? Detailnya si aku ngak tau cuman intinya biasa aja. Aku ngutip kata-kata orang bijak gini

orang biasa tapi melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Itu yang lebih kita butuhkan dibanding orang-orang yang kelihatannya besar tapi hanya melakukan pekerjaan yang remeh’
That point,  
Lantas kenapa aku jawab bisas aja saat dianya? Apakah aku ragu? Apakah aku ngak punya pendirian? Apakah aku kurang idealis? Apa aku kurang tegas? Jawabnya ada diujung langit kita kesana dengan seorang anak (Soundtrack film dragonboll), #nyanyi. Tapi anak siapa ya? Ngak pentinglah. Tapi tepatnya Jawabnya adalah karena aku biasa aja. Binggung? Udah jangan binggung biasa aja.
Ada juga yang mengatakan gini,.
Jika terpaksa kita (aku dan kamu :*) harus membenci sebuah kata, saran saya bencilah kata “Rata-rata”. Jadi orang yang rezekinya “rata-rata”,kontribusinya “rata-rata”, prestasinya “rata-rata”, nilainya “rata-rata’. Tampangnya “rata-rata” (rata2 air), jabatannya ”rata-rata”, amalnya “rata-rata”, gajinya “rata-rata”, amalnya “rata-rata”, perjuangannya “rata-rata”.
Jalannya “rata-rata”(kalo ini kata2 ku sendiri)alhamdulillah ya..
Lanjutannya > padahal karuaia tuhan pada manusia adalah sesempurna-sempurnanya. Harusnya  prestasinya juga melejit. Rezekinya melangit, kalau gagal segera bangkit. Sekali hidup harusnya rezekinya hebat, prestasinya mantab, kontribusinya dahsyat.
Ya kalo gue si, eh aku maksudnya setuju-setuju aja, intinya tetep bersyukur atas apa yang kita capai dan jangan mudah berpuas diri.

Sebelum subuh, 13 Maret 2016

Tidak ada komentar: