Biasa Aja
Itulah
kata yang paling bosenin yang pernah aku denger, padahal aku sendiri yang
sering ngucapin. Misal gini ya ada sebut aja temen cewe yang nanya ke aku , gimana si perasaan kamu ke aku? Biasa Aja
Jawabku (&%$#). Karena aku tak mampu mendefinisikan perasaan aku ke
kamu, wow kan? Ngak ah biasa aja. Tapi dengan Biasa aja ini, mejadi awal Debut
aku dalam menulis. Taukan debut? ya
betul D E B U T (emang si ngak asing kaya nama bulu gitu) rambut maksudnya pak . Biasa aja
memiliki arti yang lugas dan luas termasuk tulisan ini, ya biasa aja.
Tapi
sebenernya untuk Biasa Aja menurut aku ngak mudah, seperti hal dalam menyikapi
hidup ini, ya jangan berlebihan, biasa aja. Dalam istilah jawa yang populer itu
adalah ‘Ojo Gumunan’ maksudnya apa? Detailnya si aku ngak tau cuman intinya biasa
aja. Aku ngutip kata-kata orang bijak gini
‘orang biasa tapi
melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Itu yang lebih kita butuhkan dibanding
orang-orang yang kelihatannya besar tapi hanya melakukan pekerjaan yang remeh’
That
point,
Lantas
kenapa aku jawab bisas aja saat dianya? Apakah aku ragu? Apakah aku ngak punya
pendirian? Apakah aku kurang idealis? Apa aku kurang tegas? Jawabnya ada diujung
langit kita kesana dengan seorang anak (Soundtrack film dragonboll), #nyanyi. Tapi
anak siapa ya? Ngak pentinglah. Tapi tepatnya Jawabnya adalah karena aku biasa
aja. Binggung? Udah jangan binggung biasa aja.
Ada
juga yang mengatakan gini,.
Jika
terpaksa kita (aku dan kamu :*) harus membenci sebuah kata, saran saya bencilah
kata “Rata-rata”. Jadi orang yang rezekinya “rata-rata”,kontribusinya “rata-rata”,
prestasinya “rata-rata”, nilainya “rata-rata’. Tampangnya “rata-rata” (rata2
air), jabatannya ”rata-rata”, amalnya “rata-rata”, gajinya “rata-rata”, amalnya
“rata-rata”, perjuangannya “rata-rata”.
Jalannya
“rata-rata”(kalo ini kata2 ku sendiri)alhamdulillah ya..
Lanjutannya
> padahal karuaia tuhan pada manusia adalah sesempurna-sempurnanya. Harusnya
prestasinya juga melejit. Rezekinya melangit,
kalau gagal segera bangkit. Sekali hidup harusnya rezekinya hebat, prestasinya
mantab, kontribusinya dahsyat.
Ya
kalo gue si, eh aku maksudnya setuju-setuju aja, intinya tetep bersyukur atas
apa yang kita capai dan jangan mudah berpuas diri.
Sebelum subuh, 13 Maret 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar