Profil Desa Benowo
Gambaran Umum
Kabupaten Purworejo adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa tengah yang memiliki keragaman kultur dan budaya yang menjadi daya tarik pariwisata di Purworejo. Dari kabupaten purworejo ini lahir tokoh tokoh besar seperti WR. Soepratman, Jenderal Ahmad Yani, Jenderal Sarwo Edy Wibowo dan tokoh tokoh besar lainnya. Kabupaten Purworejo memiliki potensi wisata alam yang luarbiasa, namun belum terkelola dengan baik, salah satu nya wisata alam yang terdapat di Desa Benowo, dengan rincian Desa Benowo adalah sebagai berikut:
Topografi : Dataran Pebukitan
Luas Wilayah : 329,7 Ha
Jumlah Penduduk : 1.141 Jiwa
Jumlah Kepala Keluarga : 287 KK
Jumlah Kepala Keluarga Miskin : 186 KK
Desa Benowo merupakan satu dari 28 desa di Kecamatan Bener yang mempunyai jarak 32 km dari kota kabupaten dan 13 km dari kota Kecamatan yang berada di deretan Pegunungan Menoreh dengan ketinggian 700 – 1.000 mdpl sehingga memiliki potensi wisata alam yang mempesona dan sejuk, diantara pegunungan yang ada salah satunya adalah Gunung Kunir, yang sekarang ini menjadi icon destinasi wisata di Desa Benowo yang menyuguhkan keindahan Golden Sunrisenya. Deretan pegunungan selanjutnya adalah gunung trajumas, gunung ayam-ayam, gunung gogor dan gunung prangkokan. terletak berbatasan langsung dengan :
Sebelah Utara
|
: Desa Kalirejo, Kec. Salaman, Kab, Magelang
|
Sebelah Timur
|
: Desa Pagerharjo, Kec.Samigaluh, Kab.Kulonprogo
|
Sebelah Selatan
|
: Desa Ngargosari, Kec.Loano, Kab.Purworejo
|
Sebelah Barat
|
: Desa Cacaban Kidul ,Kec.Bener, Kab.Purworejo
|
Sejarah Desa Benowo
Dalam sejarahnya Nama Desa Benowo berasal dari salah satu nama anak dari raja kerajaan Pajang yang bernama sultan Hadiwijaya atau lebih dikeal Jaka Tingkir. Putra dari Jaka Tingkir adalah Pangeran Benowo, dimana pada masa penjajahan Belanda kira-kira tahun 1600M beliau bersama para pengikutnya menepi atau tirakat disuatu tempat dalam perjalanan dari kerajaan Pajang menuju Kerajaan Mataram yaitu di Pegunungan Menoreh, tepatnya di sebuah bukit yang di namakan Batur, yang saat ini tempat tersebut di kenal masyarakat umum dengan nama Petilasan Pangeran Benowo di Desa Benowo.di dekat bukit tersebut terdapat juga sendang atau belik yang di pergunakan para pengikut Pangeran Benowo untuk minum dan membersihkan diri, nama sendang atau belik tersebut dikenal masyarakat sekitar dengan Sendang Bengawan (sedang bengawan).
Di Desa Benowo juga sampai saat ini masih tersimpan barang-barang yang di pergunakan rombongan Pangeran Benowo antara lain songsong agung, Piring Keramik, guci keramik, Ulekan batu, dan lain-lain.
Komoditas
Komoditas utama Desa Benowo ini sebagaian besar bergantung pada sektor pertanian atau perkebunan yang utama seperti berkebun cengkih, kopi, gula aren, dan masih banyak komoditi penunjang yang lainnya.
Cengkih merupakan hasil andalan masyarakat Benowo yang cukup menjanjikan, yang dapat dipanen satu tahun sekali. Karena letak geografis didesa Benowo sangat cocok untuk perkebunan cengkeh sehingga memiliki kualitas cengkeh yang unggul. Selain cengkih kopi juga merupakan hasil andalan yang sudah tersertifikasi dan memiliki kualitas kopi yang sangat baik.
Aktivitas lain yang dilakukan oleh masyarakat Desa Benowo yaitu nderes/ndewan. Nderes/ndewan adalah mengambil nira dari pohon aren yang kemudian diolah menjadi Gula aren kegiatan nderes/ndewan ini biasanya selalu dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Tentunya hal ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan asing yang ingin mengetahui dan mencoba langsung proses pembuatan gula aren. Selain perkebunan ibu-ibu Didesa Benowo biasanya membuat anyaman unuk sovenir dan wadah gula aren hal ini bisa menambah penghasilan bagi masyarakat benowo.
Daya Tarik Wisata
Daya tarik lain yang dimiliki Desa Benowo yaitu adanya jalan untuk offroad dan trabbas trail yang menghubungkan Desa Benowo dengan Yogyakarta. Dengan adanya wisata ini kita dapat berkeliling peggunungan menoreh dan melihat keindahan alam yang mempesona.
Berbicara masalah kesenian & kebudayaan, Desa Benowo memiliki kesenian kuda lumping yang tak kalah apik dengan kesenian lainnya. Kesenian kuda lumping ini sudah terkenal dikawasan Purworejo ini dengan sebutan WTM (Wahyu Turonggo Mudo).kesenian lain yang ada yaitu rebana yang dimainkan oleh muda-mudi di Desa Benowo.
Selain wisata religi dan wisata advanture masih ada wisata yang populer didaerah Benowo ini yaitu wisata alam salah satunya adalah curug dan gunung kunir. Akses jalan yang mudah menuju gunnung kunir memudahkan para wisatawan untuk menuju puncak gunung. Gunung kunir memiliki keindahan pemandangan yang sangat memukau dan eksotis. Dari puncak gunung ini kita dapat melihat hamparan kota Purworejo, Wonosobo, Magelang dan Jogjakarta. Selain itu kita bisa melihat keindahan gunung diantaranya gunung sumbing, sindoro, merapi merbabu dan bukit tidar yang berada di daerah magelang. Keindahan lain yang dimiliki adalah keasrian alam yang terjaga. Momen yang sangat indah di puncak ini adalah ketika dipagi hari yaitu golden sunrise yang sangat indah, terbitnya golden sunrise ini dari pertengahan antara gunung merapi dan merbabu. Dan pada sore hari kita ini dapat melihat sunset yang takkalah apiknya di gunung Kunir ataupun Bukit Muntil. Jadi jangan ngaku anak Traveller kalo belum ke Benowo.
Berikut adalah Foto-foto yang saya ambil dari berbagai sumber, dari media sosial yaitu dariwisatawan itu sendiri :
more info : 085702466224 Soim) atau bisa Follow IG: Gunungkunir
1 komentar:
Maaf sedikit koreksi, masa Kerajaan Pajang belum.bersinggungan dengan Kolonial Belanda.Kerajaan Pajang pada abad ke XVI, sedangkan dipaparkan tertulis th 1600..an. baru setelah Pajang runtuh, Mataram naik, masa Sultan Agung Hanyokrokusumo bersinggungan dengan VOC 1627 dan 1629.
Posting Komentar