Assalamualaikum
wr. wb.
Alhamdulillah,Alhamdulallahilladzi
anzalalquran hudallinnnasi wabaiyinatimminalhuda wal furqon, assholatu wasalamu
‘ala asrofilanam wa’ala alihi ashabil kirom..
cÎ) Îû È,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur É#»n=ÏF÷z$#ur È@ø©9$# Í$pk¨]9$#ur ;M»tUy Í<'rT[{ É=»t6ø9F{$# ÇÊÒÉÈ
اما بعد
اما بعد
Kepada Yth.
Dewan juri
Hadirin sekalian saintis-saintis muda penerus bangsa yang berbahagia.
Dewan juri
Hadirin sekalian saintis-saintis muda penerus bangsa yang berbahagia.
Ketika kita melihat alam raya terhampar didepan mata kita
dan ketika kita mendongakkan wajah kita di langit, bagaimana matahari secara
teratur muncul di ufuk timur dan ketika sore hari tenggelam dalam cakrawala
barat. Mengapa semua ini begitu teratur?
Memang dalam ilmu pengetahuan kemudian menjelaskan tentang gaya tarik menarik
bumi, pergerakan bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya,
sehingga menyebabkan matahari seolah dari sudut pandang demikian,selalu terbit
pagi hari di ufuk timur dan tenggelam pada sore hari di horison barat. Tapi, bukankah
keterangan ilmu pengetahuan hanya sebuah logika berpikir manusia untuk
menjelaskan aturan alam itu? Lalu pertannyaan besarnya adalah, apa yang membuat
semua itu teratur,atau siapa yang menciptakan keteraturan itu? Dalam ilmu
kemaarifan jawa dikenal dengan istilah Eling Sangkan Paraning Dumadi. Sebuah ungkapan yang dapat dimaknai dengan
pengertian agar kita sadar dan dapat melihat merasakan ada sesuatu yang besar
di luar sana yaitu Allah tuhan sang pencipta semesta alam ini. Terlebih dalam agama islam seperti ayat diatas yang
artinya:
“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal “
Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan pidato
yang berjudul Al-quran sebagai landasan Sains.
Albert Einstein, seorang ilmuan terbesar abad ke-20
menyatakan, “Religion without science is lame and science without relegion
is blind”, agama tanpa ilmu adalah pincang dan ilmu tanpa agama adalah
buta. Kalimat ini menunjukkan bahwa, agama tidak hanya mendorong studi ilmiah,
tapi juga menjadikan riset ilmiah yang konklusif dan tepat guna, karena
didukung oleh kebenaran yang diungkapkan melalui agama. Alasannya adalah,
karena agama merupakan sumber tunggal yang menjadikan jawaban pasti dan akurat.
Setiap agama
di dunia ini memiliki kitab suci, orang hindu memiliki kitab yang namanya Weda , orang budha punya yang namanya tripitaka
agama,konhucu mempunya kitab taotehking dan orang majus memiliki kitab zenafesta.
Sementara kita orang islam mempunyai kitab Alquran. Satu setengah abad tahun
yang lalu Alquran telahh mnyuruh kita untuk membaca
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ
Iqra’ atau
perintah membaca adalah kata pertama dari wahyu pertama yang diterima oleh
Nabi. Kata ini sedemikian pentingnya sehinggga diulang dua kali dalam rangkaian
wahyu pertama. Bacalah al-Qur’an
supaya hidup teratur, bacalah alam supaya lahir karya-karya luhur, dan baca
diri kita agar hidup tidak takabur, sebab membaca dalam Islam harus dibarengi
dengan serta diimbangi dengan :
بِاسْمِ رَبِّكَ
الَّذِي خَلَقَ
“Dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan”
HADIRIN
RAHIMAKUMULLAH
Rapuhnya dunia sains juga terlihat dalam sejarah. Ketika
tentara mongol menghacurkan kota bagdad, perpustakaan dimusnahkan,
observatorium astronomi di remukkan, penguasa dan ilmuan dibantai, umat
memalingkan pandangannya kearah lain, ajaran tasauf mendapat peringkat yang besar dan mereka menjauhkan diri dari
keduniaan, karena sains dan teknologi tidak dinikmati masyarakat. Coba bandingkan
dengan kehancuran jerman pada perang dunia ke-2 karena sains dan teknologi
sudah merakyat bangsa jerman cepat sekali bagkit kembali sebagai kekuatan dunia
yang tidak bisa diabaikan. Lalu
bagaimanakah dinamika keilmuan umat Islam saat ini? Data Badan Penelitian
International menyebutkan, Israel yang notabene Yahudi dalam 1 juta penduduk
memiliki 1600 pakar pengetahuan, Amerika yang notabene Nasrani dalam 1 juta
penduduk memiliki 160 pakar pengetahuan. Sedangkan Indonesia yang notabene
mayoritas muslim terbesar di dunia, dalam 1 juta penduduk hanya memilki 65
pakar yang muslimnya hanya 6 orang. Oleh karenanya, dalam bidang sains dan teknologi, kita masih jauh
tertinggal oleh bangsa-bangsa lain Pusat teknologi dan informasi saat
ini masih di kuasi oleh tangan-tangan zionis yang mana mereka siap menelanjangi
dunia isalam dari segala penjuru. Maka ayolah saintis-saintis muda terus
belajar dan jangan lupakan fondasinya yaitu Alquran.
Akan tetapi untuk dapat memahami dengan jelas dan benar
terhadap interpretasi dari firman-firman
Allah di dalam al-Qur’an, yang menjelaskan tentang korelasi antara al-Qur’an
dan ilmu pengetahuan, serta mengambil manfaat darinya untuk menjadikannya
sebagai sumber ilmu pengetahuan, maka salah satu yang harus dilakukan adalah
dengan dapat memahami al-Qur’an secara tekstual terlebih dahulu, yakni memahami
al-Qur’an dari segi kebahasaan, dan bahasa al-Qur’an adalah bahasa Arab. Sebagaimana Allah berfirman di dalam al-Qur’an surat Thaha ayat 113
:
y7Ï9ºxx.ur çm»oYø9tRr& $ºR#uäöè% $|Î/ttã $oYøù§|Àur ÏmÏù z`ÏB ÏÏãuqø9$# öNßg¯=yès9 tbqà)Gt ÷rr& ß^Ïøtä öNçlm; #[ø.Ï ÇÊÊÌÈ
Artinya : “Dan demikianlah Kami
menurunkan Al Qur’an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan
berulang kali di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau
(agar) Al Qur’an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.” (QS. Thaha)
HADIRIN
RAHIMAKUMULLAH
Di dalam kitab
Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wil al-Qur’an, Imam al-Thabari menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan firman Allah di atas adalah :
ما حذروا به من أمر الله وعقابه ووقائعه
بالأمم قبلهم
“Apa yang diperingatkan kepada mereka merupakan perintah Allah,
hukuman-Nya, dan ketetapan-ketetapannya terhadap umat-umat sebelum mereka.”
Jika kita
perhatikan secara sekasama, maka kita dapatkan bahwa ayat di atas menjadikan
kehadiran al-Qur’an bagi umat manusia mengandung salah satu dari tujuan pokok :
1. Agar manusia bertakwa kepada
Allah atau agar kitab suci tersebut menimbulkan niali-nilai ilmiah bagi mereka,
sehingga mereka dapat terhindar dari siksa duniawi dan ukhrawi.
2. Menimbulkan pengajaran atau
pendidikan bagi mereka yakni mengundang mereka untuk berpikir dan ingat
sehingga pada akhirnya mengantar mereka bertkawa. Demikianlah menurut Prof. Dr.
Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah.
Hadirin,
memperhatikan penjelasan tersebut, maka jelaslah bahwa al-Qur’an benar-benar
merupakan sumber ilmu pengetahuan, hal ini juga bisa dilihat dari ditemukannya
kata-kata ilmu dalam berbagai bentuknya di dalam al-Qur’an yang terulang sebanyak
854 kali. Di samping itu, banyak pula ayat-ayat al-Qur’an yang menganjurkan
untuk menggunakan akal pikiran, penalaran dan sebagainya. Untuk itu, tiada yang
lebih baik dituntut dari suatu kitab
agama menyangkut bidang ilmu kecuali anjuran untuk berpikir, serta tidak
menetapkan suatu ketetapan yang membatasainya menambah pengetahuan selama dan
di mana saja ia kehendaki. Disebutkan jugadalam kitab ikhyak ulumuddin karangan imam gozali
menjelaskan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang membuat kita lebih mendekatkan diri
serta memantabkan iman kita kepada Allah SWT.
Sekian yang
dapat saya sampaikan semoga bermanfaat banyak kekurangan mohon maaf
Wassalamu’alaikum
wr wb
semoga bermanfaat :)
*Tips gunakan improvisasi ketika berpidato dan jangan dihapalkan tapi pahami, gunakan mimik wajah dan jangan terlalu lebay..
*Tips gunakan improvisasi ketika berpidato dan jangan dihapalkan tapi pahami, gunakan mimik wajah dan jangan terlalu lebay..
Matur suwun. amit copas ngge, kangge bahan lomba.
BalasHapusoh njeh sumoggo kang
BalasHapus